Kamis, 16 Februari 2012

BUDIDAYA JAHE MERAH |

3 komentar
Cara Menanam Jahe Merah

Tanaman herba semusim jahe merah, tegak, tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, membentuk rimpang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau tua. Bunga majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm, mahkota bunga bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat panjang, warna cokelat.

Pada umunya Tanaman jahe diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan rimpang. Sebelum Jahe Merah ditanam terlebih dulu disiapkan lahan dengan membuat bedengan pada lahan yang dibentuk dengan lebar 80 – 100 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan, jarak antar bedengan 40 – 50 cm. Pada bedengan dibuat alur sedalam 10 – 15 cm sebagai lubang tanam kemudian bibit ditanam sedalam 3 – 5 cm dengan tunas menghadap ke atas. Setelah tanam dapat diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun pisang terutama pada daerah-daerah yang penyinarannya cukup tinggi.
Setelah tanaman Jahe merah ditanam, taham selanjutnya adalah tahap pemeliharaan. Pemeliharaan meliputi penyulaman untuk mengganti tanaman jahe yang tidak tumbuh atau perkembangannya kurang baik. Langkah lain adalah penyiangan tanaman jahe merah,agar tidak terganggu oleh gulma. Penyiangan sangat penting dilakukan pada 3 bulan pertama.
Pada usia satu bulan setelah tanam, pemupukan jahe merah perlu dilakukan dengan pupuk urea dan KCL. Jumlah pemupukan urea 400 kg/ha dan KCL 300 kg/ha. Pada saat usia jahe merah 3 bulan dilakukan pemupukan kembali dengan urea 400 kg/ha.
Panen Jahe Merah

Tanaman jahe umumnya dipanen tua setelah berumur 8 – 10 bulan saat kadar oleoresin optimum ditandai dengan rasa pedas dan bau harum. Khusus untuk jahe gajah bisanya dipanen disesuaikan dengan tujuan pemanfaatannya. Kemampuan produksi budidaya jahe jahe merah dan jahe emprit adalah 10 – 15 ton / ha.(Galeriukm).

Read more...